Awalnya Kita Hanya Orang Asing Yang Dipermainkan Takdir Hingga Menjadi Orang Asing Lagi


Jika awalnya aku tahu bahwa pertemuan denganmu hanya menyisakan rasa sakit. Mungkin aku akan memilih untuk tidak pernah bertemu denganmu. Yah.. Kamu hanyalah orang asing dalam hidupku awalnya. Aku tak mengenalmu, kamupun juga tak mengenalku. Dan entah mulai kapan itu tiba tiba kamu mulai masuk dalam hidupku dan hatiku. Lalu tiba tiba pula cinta itu lenyap seperi senja di sore hari. Hmmb dan kita menjadi orang yang lebih parah dari orang asing. Kenal tapi seakan tak mau mengenali.

Kita Awalnya Hanyalah Orang Asing. Yang Tak Saling Mengenal Hingga Suatu Masa Kita DiPertemukan. 

"Hai, boleh kenal apa gak?" begitulah awalnya kita bertemu. Bertatapan mata untuk pertama kalinya. Dan entah kenapa meskipun batu pertama kali. Kita merasa bahwa kita sudah saling mengenal begitu lama. Padahal jika diingat ingat, aku sama sekali tak mengenal dirimu dan kamoun begitu. Dan entahlah mungkin takdir memang sedang bermain. Mempertemukan aku dengan kamu disituasi yang tak pernah terbayangkan sama sekali.

Kita Awalnya Hanyalah Orang Asing. Yang Mencoba Untuk Saling Mengenal Satu Sama Lain. Bahkan Tak Menyadari Bahwa Ada  Benih Cinta Yang Mulai Tumbuh Dalam Hati. 

Entah sejak kapan, tapi rasanya jika tidak bertemu denganmu sehari saja, rasanya ada yang aneh. Jika tidak melihatmu dan mendengar suaramu seakan ada yang kurang. Padahal kita baru beberapa kali bertemu. Namun sudah ada perasaan aneh yang mulai muncul. Rasanya ingin selalu membuatmu nyaman saat bersamamu dan ternyata kamupun juga merasakan nyaman itu. Rasanya ingin menunjukkan yang terbaik dan sangat senang waktu kamu tersenyum saat bersamaku. Entahlah tapi aku sudah menjadikanmu orang yang berharga dalam hidupku.

Kita Hanya Orang Asing, Saat Akhirnya Kita Saling Jujur Dengan Menyatakan Perasaan Masing Masing Dan Bersyukur Saat Ternyata Rasa Itu Berbalas. 

Waktu itu, malam itu kamu mengungkapkan perasaanmu. Perasaan yang selama ini juga aku rasakan, hanya saja aku tak berani untuk mengungkapkan apalagi mengatakan karena aku takut bahwa hanya aku yang punya perasaan itu. Dan aku hanya bisa tersenyum sangat bahagia tanpa mampu mengatakan iya atau tidaknya. Karena aku tak tahu bagaimana harus bereaksi atas apa yang terjadi. Dalam hati aku hanya berucap syukur dan berterimakasih. Terimakasih karena sudah mencintaiku, mempunyai perasaan yang sama denganku. Dan menganggap diriku orang yang berharga buatmu.

Kita Hanya Orang Asing Yang Mulai Menjalin Suatu Hubungan. Saling Menjaga, Saling Mengingatkan Dan Saling Membantu Dalam Susah Dan Senang. 

Kamu tak pernah sekalipun menolak saat aku membutuhkanmu. Membutuhkan tempat untuk bertukar pendapat dan mencari solusi dalam masalah yang kita hadapi bersama. Meskipun terkadang kita suka adu pendapat dan keras kepala namun kita begitu menikmatinya. Kamupun juga tak henti untuk mengingatkan dan mengajak kepada kebaikan dan tempat tempat belajar agar pemikiran kita semakin terbuka dan dewasa. Semua itu mengajarkanku pada hal baru yang belum pernah aku ketahui sebelumnya.

Hingga Aku Akhirnya Takdir Itupun Datang. Kita Mulai Saling Menyakiti Dan Berpikir Untuk Berpisah. 

Aku tidak akan menyalahkan siapapun dalam perpisahan itu. Akupun tidak akan menyalahkanmu ataupun orang lain. Karena mungkin itu satu hal yang harus kita lalui. Bahwa mungkin takdir hanya ingin mempertemukan kita tanpa membiarkan untuk saling memiliki. Bukan karena kamu bukan orang baik, bukan karena kamu atau kita tak pantas. Mungkin hanya segitu saja jalan kita untuk bersama dan saling menjaga.

Kitapun Menjadi Orang Asing Kembali. Parahnya, Padahal Kita Bukan Orang Asing Lagi, Tapi Kita Dituntut Untuk Pura Pura Tidak Saling Mengenali Hingga Harus Saling Membenci. 

Hal yang paling kusesali atas pertemuan kita adalah kita harus berubah. Kamu dan aku harus saling berubah, kamu harus membenciku, pura pura tidak mengenalku dan melupakan semua hal yang harus kita lewati, begitupun aku. Itu semua untuk menghargai pasangan baru yang kita punya. Untuk dapat menunjukkan bahwa kamu hanya masa laluku dan itu tidak lebih. Mudah memang melakukan hal itu, karena pasti ada rasa sakit dan kebencian yang di dapat saat kita berpisah.

Baca Juga

Post a Comment

1 Comments

  1. Jujur saja... Ini juga terjadi padaku. Pada hari pertama bertemu dengannya aku merasa telah mengenalnya sejak lama padahal itu adalah hari pertama bertemu. Selanjutnya sama seperti kisah anda. Air mata mengalir saat mengingatnya kembali

    ReplyDelete