Kenapa Aku Sangat Takut Kehilanganmu, Padahal Kamu Bukan Milikku Lagi


Aku tidak tahu kenapa aku masih memiliki perasaan ini, padahal aku tahu kamu bukan menjadi milikku lagi seperti dulu. Kamu telah bersamanya dan seharusnya sudah saatnya bagiku untuk berusaha melepasmu. Namun semakin aku berusaha untuk jauh dari dirimu, perasaan ini bukannya tambah berkurang tapi tambah kuat sampai ke tulang rusukku yang terdalam. Aku tak tahu tapi aku masih sangat takut kehilanganmu padahal sudah sangat jelas bahwa kamu bukan milikku lagi.

Aku Tatut Kamu Kehilangan Semua Kenangan Yang Telah Kita Miliki

Semua yang telah kita jalani berdua, semua hal yang sudah kita lewati dan semua mimpi-mimpi yang sudah kita rajut. Aku sangat takut kamu melupakan dan kehilangan itu semua. Dalam lubuk hatiku yang terdalam. Aku masih ingin menggapainya bersamamu. Aku masih ingin membangun semua kenangan itu menjadi nyata. Aku masih ingin kamu dan aku akhirnya kembali bersama bagaimanapun jalan ceritanya. Aku masih mencintaimu dari lubuk hatiku yang terdalam.

Aku Takut Kamu Mulai Mengabaikanku bahkan Menganggapku Tak Ada Lagi

Saat mungkin kita bertemu lagi setelah perpisahan ini. Apakah kamu masih akan menyapaku, menganggapku sebagai salah satu orang yang dulunya begitu penting bagimu. Aku tidak ingin kamu mengabaikanku, aku masih ingin mendapatkan semua perhatian itu. Semua rasa sayang dan waktu yang kamu limpahkan itu. Aku sangat takut jika suatu hari. Kamu bahkan sudah menganggapku sudah tidak ada lagi.

Aku Takut Kamu Benar-Benar Kehilangan Rasa Sayangmu Kepadaku

Dulu aku selalu merasa dimajakan oleh rasa sayangmu kepadaku. Kamu selalu memberikan banyak limpahan sayang itu kepadaku. Kamu tak pernah mengeluh, walaupun sering aku membuatmu kesal. Sering aku membuatmu marah dan hanya merepotkanmu saja. Tapi kamu hanya menanggapinya dengan tawa candamu kepadaku. Bolehkah aku masih berharap rasa sayang itu akan selamanya ada untukku meskipun kamu sudah jauh dariku. Dan aku masih dan selalu punya tempat dihatimu.

Aku Takut Saat Aku Berusaha Melupakanmu, Semakin Besar Perasaan Ini Untukmu

Kamu tahu aku sudah semaksimal mungkin melupakanmu. Aku sudah tidak pernah lagi mengunjungi tempat kenangan kita berdua. aku sudah berusaha mencoba untuk ikhlas menerima kepergianmu. Tapi semua itu membuatku semakin terpikir olehmu. Bahkan aku sudah membagi waktuku dan membuat diriku sesibuk mungkin, namkun bayang-banyang dirimu masih sering bersemayam dipelupuk mataku, dirimu masih sering masuk ke m8impiku. Dan aku masih saja berharap kamu akan kembali padaku dan menyesali karena telah meninggalkanku.

Aku Takut Tempat Yang Seharusnya Untukku Sudah Berpindah Menjadi Milik Orang Lain

Saat kita jalan berdua maka aku yang selalu kamu bonceng dibelakangmu, aku yang punya hak untuk memelukmu erta dan mencium bau tubuhmu. Saat kita makan, aku yang seharusnya ada disampingmu dan mengambil satu dua makanan dari piringmu. Saat kita berbicara, aku yang seharusnya berada di depanmu dan tak hentinya mendengar suara tawamu yang renyah dan menikmati memandang matamu yang berbinar. Aku takut semua posisi itu sudah tak lagi ada untukku. Aku tak mau jika ada orang lain yang menempatinya.

Aku Takut Aku Tidak Akan Pernah Ikhas Kehilanganmu.

Walaupun aku sadar bahwa kamu tak ada di sisiku lagi, tapi aku sangat berharap kamu akan kembali kepadaku. Aku ingin kamu tahu bahwa hanya bersamaku kamu bisa benar-benar bahagia. Aku takut aku tidak akan pernah ikhlas melepaskanmu. Aku tidak akan pernah mampu melihatmu bersanding dengan orang lain. Aku tidak akan pernah bisa memandangmu tersenyum pada orang lain. Dan perasaan ini akan menggerogoti hati dan pikiranku dan membuatku terbunuh dengan sendirinya.  
Baca Juga

Post a Comment

1 Comments